Senin, 28 Oktober 2013

Kisah Supir Taksi dan Kecukupan Finansial

Beberapa waktu lalu, sejumlah pembaca bertanya di artikel "Anda, Masa Lalu, dan Kebiasaan Soal Uang"  Kali ini, kami kembali menjawab satu pertanyaan pilihan dari pembaca. Anda punya pertanyaan lain? Silakan tinggalkan di kolom komentar.
ilustrasi: Thinkstock

Gaji besar tetap tak cukup, sebabnya?

Pertanyaan: Mengapa orang cenderung merasa tak cukup dengan uang, walau gaji sudah besar? (Arya)

Hai Arya, saya ingin berbagi kisah yang saya peroleh ini pada Anda dan pembaca lain. Suatu malam, dalam perjalanan dengan taksi, saya berbincang dengan supir. Menurut saya cukup menakjubkan.

Si supir bercerita, setiap hari dia harus memenuhi target pendapatan Rp450 ribu agar bisa bawa pulang komisi 15 persen. Dengan lain kata, penghasilannya Rp67.500 per hari atau Rp2.025.000 per bulan dengan waktu kerja 30 hari. Tentu saja pendapatan pegawai negeri lebih besar dari supir taksi ini.

Supir taksi ini pensiunan pegawai negeri golongan 3A dengan pendapatan rutin dari pensiun Rp3 juta per bulan. Pilihan menjadi supir bertujuan agar tidak stres saat menganggur.

Tentu ini merupakan kasus yang relatif langka di sini. Umumnya, pensiunan terpaksa bekerja kembali demi memenuhi kebutuhan.

Supir taksi ini hanya lulusan sekolah rakyat (SR), setingkat sekolah dasar saat ini. Dengan pendapatan pas-pasan sebagai pegawai negeri, empat anaknya bisa lulus kuliah. Bagaimana dia melakukannya?

Jawaban pertamanya, "Saya tidak mungkin melakukannya tanpa istri saya."

Ini rahasianya. Dia melanjutkan, "Kalau mau dihitung secara riil, gaji saya dulu tidak cukup untuk hidup di Jakarta, ditambah menyekolahkan empat anak dan membayar cicilan rumah."

Rupanya, sang istri berperan sebagai "asisten rumah tangga". "Dia tidak malu menyeterika baju di beberapa rumah atau bantu dapur katering tetangga," ujarnya.

Anaknya yang kuliah kerap menjadi tukang ojek atau berdagang jika butuh dana ekstra. Bagaimana dengan utang? "Tentu pernah beberapa kali," dia mengaku, meski tak sering.

Ini yang penting. Utang, katanya, hanya untuk kebutuhan biaya besar semacam sekolah anak-anaknya. "Kami selalu berkomitmen melunasinya secepat mungkin," tandasnya.

Supir taksi ini memiliki tujuan yang jelas dan tegas dalam memperlakukan dan memenuhi kebutuhan finansialnya. Sebab menurut saya, cukup atau tidak uang yang kita miliki, sangat tergantung seberapa cerdas kita mengelola emosi dan rasa.

Ironis, sebagian orang dapat hidup dengan gaji Rp3 juta per bulan dan mampu menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi, sementara ada yang berpendapatan lebih merasa uangnya tak pernah cukup. Ini terjadi karena naluri ingin memiliki peningkatan kualitas hidup dari waktu ke waktu. Akibatnya, peningkatan pendapatan selalu diikuti dengan peningkatan "kualitas hidup". Sayangnya, kualitas hidup di sini dimaknai sebagai gaya hidup.

Di sinilah pentingnya memiliki tujuan finansial dalam kehidupan. Bila kita tidak memiliki tujuan, maka uang yang kita dapat akan dikeluarkan tanpa makna. Di akhir waktu, kita akan bertanya, mengapa uang tidak pernah cukup.

Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah supir taksi ini: miliki kesadaran penuh atas apa pun yang kita lakukan!

To serenity,


Dwita Ariani, MM, RFA, RIFA

Financial educator dari Zelts Consulting


Baca yang lain:
Agar tak dikontrol uang
Konsultasikan keuangan Anda di sini

Sabtu, 26 Oktober 2013

Kontes Trading 2013 Futures Galleria


Kembangkan pengetahuan FOREX Trading, bersama : "Futures Galleria"
cTrader Platform Trading yang excelent dari FG
Ikuti Kontes Trading 2102 Gutures Galleria 
Deposit awal :$300

·         Start         : Senin, 21 Oktober 2013, Pukul 06:30 WIB
·         End           : Sabtu, 2 November 2013, Pukul 04:30 WIB

Berikut hasil kalsemen kontes trading 2013:
Klasemen DemoTrading Contest 22 Oktober 2013 – 03:30 wib

No
Nama
Total P&L
Statement Trading
1
Rudi Octriyanto SE
USD 199.16
 Show
2
Novitha Triya Intani
USD 194.42
 Show
3
Kurniawan
USD 172.15
 Show
4
Teguh Asmara
USD 169.49
 Show
5
Ferdinand marpaung
USD 160.82
 Show
6
Arief Surachmadi
USD 155.04
 Show
7
Agus Suryono
USD 150.51
 Show
8
Edy Batara Mulya Siregar
USD 133.13
 Show
9
Haryatiningsih
USD 128.00
 Show
10
Kenderwis
USD 119.64
 Show

Klasemen DemoTrading Contest 23 Oktober 2013 – 03:30 wib

No
Nama
Total P&L
Statement Trading
1
Yohan Efendhi
USD 1 125.52
2
Andy Wijaya
USD 922.44
3
Rommy Asrul
USD 730.60
4
Yati
USD 577.62
5
Buana W
USD 541.84
6
Chandra Suharja
USD 472.62
7
Edy Batara Mulya Siregar
USD 437.80
8
Kurnia Hardiansyah
USD 399.74
9
Novitha Triya Intani
USD 381.14
10
Ade Nurdin
USD 357.95

Klasemen Demo Trading Contest 25 Oktober 2013 – 03:30 WIB

No
Nama
Total P&L
Statement Trading
1
Andy Wijaya
USD 1 728.55
 Show
2
Yati
USD 1 311.99
 Show
3
Hans Djajakusli
USD 1 223.05
 Show
4
Arief Nova
USD 1 199.36
 Show
5
Made Dwi Putra Suniarta
USD 1 092.97
 Show
6
Sadun Atok
USD 867.00
 Show
7
Saiful Bahri
USD 813.56
 Show
8
Buana W
USD 790.96
 Show
9
Ade Nurdin
USD 790.95
 Show
10
Rommy Asrul
USD 742.75
 Show





Rabu, 23 Oktober 2013

Tanggal Muda Bersenang-senang Tanggal Tua Hitung Hutang

Pusing dengan penghasilan
Gajian orang beda-beda, tapi semua pasti merasakan yang namanya tanggal tua. Saat ketika duit menipis, tapi harapan harus tetap tebal.
Bagaimana cara kamu menyiasati tanggal tua, apalagi di tengah maraknya godaan diskon dari toko-toko? Beri tahu kami, dong :)
Program dan macam komentar Tanggal Tua Untuk Semua

Gajian orang beda-beda, tapi semua pasti merasakan yang namanya tanggal tua. Saat ketika duit menipis, tapi harapan harus tetap tebal.
Bagaimana cara kamu menyiasati tanggal tua, apalagi di tengah maraknya godaan diskon dari toko-toko? Beri tahu kami, dong :)

Baca lainnya: 
Nyanyian Tangal Tua
Kadang-kadang pasang surut ekonomi rumah tangga itu ibarat sebuah nyanyian. Saat gajian atau tanggal muda, lagu yang dinyanyikan menggunakan nada dasar Do=C Mayor jadi lagunya enak didengar, menyiratkan harapan dan semangat. Tapi begitu gaji mulai menipis dan penanggalan bulan semakin senja, lagu yang dinyanyikan jadi menggunakan nada dasar Do=A Minor. Lagunya cocok jadi soundtrack film-film horor, menyayat hati dan penuh elegi. (Halah….!!!)


Tidak jarang nyanyian tanggal tua ini jadi pemicu masalah-masalah dalam rumah tangga. Hal-hal yang tadinya sepele bisa jadi rumit. Perasaan orang serumah jadi super sensitif. Duit juga jadi sesuatu yang sensitif untuk dibicarakan. Apalagi belakangan ini Rupiah semakin lemah dari US Dolar. Pasti imbasnya harga beberapa kebutuhan akan merangkak naik. Komplit sudah.

Padahal cukup banyak informasi mengenai strategi manajemen keuangan keluarga terutama mengatur kestabilan cashflow (arus kas) yang bertebaran di sekitar kita. Salah satu strategi yang sudah cukup umum digunakan adalah manajemen amplop. Secara garis besar sebenarnya metodenya sama saja dengan  membuat anggaran belanja. Hanya saja kali ini kita mengemas strategi manajemen amplop ini dengan menekankan pada kestabilan cashflow.


Sebagai langkah awal, setelah menerima gaji atau pendapatan, kita mesti menyisihkan terlebih dahulu pendapatan untuk pos-pos pembiayaan yang penting seperti pembayaran kewajiban, biaya pendidikan, pos tabungan/investasi atau pos-pos lain yang wajib hukumnya dipenuhi.

Setelah semua pos-pos keuangan yang penting sudah diamankan, praktis sekarang dana yang tersisa adalah dana untuk kebutuhan rutin sehari-hari seperti keperluan dapur, transportasi, kebutuhan MCK, dan lain-lain. Dana inilah yang akan didistribusikan secara proporsional untuk menjamin kelancaran likuiditas setiap hari sampai waktu gajian berikutnya datang.

Cara pendistribusiannya praktis saja. Cukup sediakan amplop-amplop berukuran sedang dan tebal sebanyak 31 buah (jumlah hari dalam sebulan paling banyak 31 hari). Beri nomor urut di setiap amplop-amplop tersebut. 

Nantinya nomor urut ini menunjukan tanggal pada hari berjalan. Kemudian bagi dana yang tersisa tadi ke dalam amplop-amplop tersebut. Tentu saja sesuaikan jumlah amplopnya dengan jumlah tanggal pada bulan yang akan dijalani. Persentase distribusinya terserah anda. Bisa dibagi secara merata atau pada hari-hari tertentu diberi porsi lebih tinggi dari hari lainnya. Misalnya pada hari libur, weekend atau pada hari-hari tertentu yang menurut anda akan terjadi lonjakan biaya. Uang dalam amplop inilah yang akan menjadi standar belanja setiap harinya. Jika anda telah sampai pada tahapan ini, berarti anda telah menyelesaikan 50% dari strategi manajemen amplop. 50%-nya lagi adalah action dan penyelerasan.


Prinsip yang dibutuhkan adalah komitmen untuk tidak membelanjakan uang lebih dari uang yang ada dalam amplop untuk hari tersebut. Ini bisa jadi ujian untuk menahan keinginan dan naluri materialis dalam diri kita. Apalagi untuk mereka yang terbiasa dengan gaya hidup belanja tanpa perencanaan. 
Sehingga sering kali komitmen juga harus disertai dengan tekad yang kuat.


Jika memang ada pengeluaran mendesak (harus segera dipenuhi, dan menyangkut harkat hidup keluarga J) sehingga uang yang anda butuhkan melebihi jumlah uang dalam amplop pada hari itu, anda dapat mengambil kekurangan dananya dari amplop-amplop yang lain. Sebaliknya, jika pada hari itu anda surplus (pada akhir hari masih ada kelebihan uang pada amplop), segera distribusikan kelebihan uangnya pada amplop-amplop yang lain. Atau sekalian langsung diisi pada amplop paling terakhir. Ini gunanya agar kelebihan dana tersebut tidak langsung menggoda anda.


Usahakan ada surplus setiap hari dengan berhemat dan tidak berbelanja di luar perencanaan. Saat  akhir bulan tiba, dan masih ada dana yang tersisa anggaplah itu bonus untuk anda atas kerja keras dan kedisiplinan mengelola keuangan bulan tersebut. Gunakan untuk bersenang-senang bersama keluarga, melengkapi inventaris rumah tangga atau boleh juga dialokasikan kembali untuk membantu cashflow bulan berikutnya. Apapun kini pilihan anda, terserah. Your money, your rule isn’t it?


Jika strategi manajemen amplop ini berjalan dengan baik, kita dapat memaksimalkan kestabilan cashflow khususnya menyangkut pengeluaran setiap harinya. Sehingga akhirnya, nyanyian kita tidak perlu berganti-ganti nada dasar seiring bertambah tuanya penanggalan di kalender.

Iklan Tanggal Tua...!