Program dan macam komentar Tanggal Tua Untuk Semua |
Gajian orang beda-beda, tapi semua pasti merasakan yang namanya tanggal tua. Saat ketika duit menipis, tapi harapan harus tetap tebal.
Bagaimana cara kamu menyiasati tanggal tua, apalagi di tengah maraknya godaan diskon dari toko-toko? Beri tahu kami, dong :)
Baca lainnya:
Nyanyian Tangal Tua
Kadang-kadang pasang
surut ekonomi rumah tangga itu ibarat sebuah nyanyian. Saat gajian atau
tanggal muda, lagu yang dinyanyikan menggunakan nada dasar Do=C Mayor
jadi lagunya enak didengar, menyiratkan harapan dan semangat. Tapi
begitu gaji mulai menipis dan penanggalan bulan semakin senja, lagu yang
dinyanyikan jadi menggunakan nada dasar Do=A Minor. Lagunya cocok jadi soundtrack film-film horor, menyayat hati dan penuh elegi. (Halah….!!!)
Tidak jarang nyanyian
tanggal tua ini jadi pemicu masalah-masalah dalam rumah tangga. Hal-hal
yang tadinya sepele bisa jadi rumit. Perasaan orang serumah jadi super
sensitif. Duit juga jadi sesuatu yang sensitif untuk dibicarakan.
Apalagi belakangan ini Rupiah semakin lemah dari US Dolar. Pasti
imbasnya harga beberapa kebutuhan akan merangkak naik. Komplit sudah.
Padahal cukup banyak informasi mengenai strategi manajemen keuangan keluarga terutama mengatur kestabilan cashflow
(arus kas) yang bertebaran di sekitar kita. Salah satu strategi yang
sudah cukup umum digunakan adalah manajemen amplop. Secara garis besar
sebenarnya metodenya sama saja dengan membuat anggaran belanja. Hanya
saja kali ini kita mengemas strategi manajemen amplop ini dengan
menekankan pada kestabilan cashflow.
Sebagai langkah awal,
setelah menerima gaji atau pendapatan, kita mesti menyisihkan terlebih
dahulu pendapatan untuk pos-pos pembiayaan yang penting seperti
pembayaran kewajiban, biaya pendidikan, pos tabungan/investasi atau
pos-pos lain yang wajib hukumnya dipenuhi.
Setelah semua pos-pos
keuangan yang penting sudah diamankan, praktis sekarang dana yang
tersisa adalah dana untuk kebutuhan rutin sehari-hari seperti keperluan
dapur, transportasi, kebutuhan MCK, dan lain-lain. Dana inilah yang akan
didistribusikan secara proporsional untuk menjamin kelancaran
likuiditas setiap hari sampai waktu gajian berikutnya datang.
Cara
pendistribusiannya praktis saja. Cukup sediakan amplop-amplop berukuran
sedang dan tebal sebanyak 31 buah (jumlah hari dalam sebulan paling
banyak 31 hari). Beri nomor urut di setiap amplop-amplop tersebut.
Nantinya nomor urut ini menunjukan tanggal pada hari berjalan. Kemudian
bagi dana yang tersisa tadi ke dalam amplop-amplop tersebut. Tentu saja
sesuaikan jumlah amplopnya dengan jumlah tanggal pada bulan yang akan
dijalani. Persentase distribusinya terserah anda. Bisa dibagi secara
merata atau pada hari-hari tertentu diberi porsi lebih tinggi dari hari
lainnya. Misalnya pada hari libur, weekend atau pada hari-hari
tertentu yang menurut anda akan terjadi lonjakan biaya. Uang dalam
amplop inilah yang akan menjadi standar belanja setiap harinya. Jika
anda telah sampai pada tahapan ini, berarti anda telah menyelesaikan 50%
dari strategi manajemen amplop. 50%-nya lagi adalah action dan penyelerasan.
Prinsip yang
dibutuhkan adalah komitmen untuk tidak membelanjakan uang lebih dari
uang yang ada dalam amplop untuk hari tersebut. Ini bisa jadi ujian
untuk menahan keinginan dan naluri materialis dalam diri kita. Apalagi
untuk mereka yang terbiasa dengan gaya hidup belanja tanpa perencanaan.
Sehingga sering kali komitmen juga harus disertai dengan tekad yang
kuat.
Jika memang ada pengeluaran mendesak (harus segera dipenuhi, dan menyangkut harkat hidup keluarga J)
sehingga uang yang anda butuhkan melebihi jumlah uang dalam amplop pada
hari itu, anda dapat mengambil kekurangan dananya dari amplop-amplop
yang lain. Sebaliknya, jika pada hari itu anda surplus (pada
akhir hari masih ada kelebihan uang pada amplop), segera distribusikan
kelebihan uangnya pada amplop-amplop yang lain. Atau sekalian langsung
diisi pada amplop paling terakhir. Ini gunanya agar kelebihan dana
tersebut tidak langsung menggoda anda.
Usahakan ada surplus
setiap hari dengan berhemat dan tidak berbelanja di luar perencanaan.
Saat akhir bulan tiba, dan masih ada dana yang tersisa anggaplah itu
bonus untuk anda atas kerja keras dan kedisiplinan mengelola keuangan
bulan tersebut. Gunakan untuk bersenang-senang bersama keluarga,
melengkapi inventaris rumah tangga atau boleh juga dialokasikan kembali
untuk membantu cashflow bulan berikutnya. Apapun kini pilihan anda, terserah. Your money, your rule isn’t it?
Jika strategi manajemen amplop ini berjalan dengan baik, kita dapat memaksimalkan kestabilan cashflow
khususnya menyangkut pengeluaran setiap harinya. Sehingga akhirnya,
nyanyian kita tidak perlu berganti-ganti nada dasar seiring bertambah
tuanya penanggalan di kalender.
Iklan Tanggal Tua...!
Iklan Tanggal Tua...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar