Jatim Sumbang Rp 8,5 Premi buat Manulife
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Sepanjang
semester pertama tahun ini, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Jawa
Timur telah menghimpun premi sebesar Rp 8,5 triliun dari bisnis employee
benefit. Dana tersebut bersumber dari tiga produk, yakni Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) reguler, pencadangan pensiun (MPP Plus), dan
Health Insurance.
Menurut Vice President Employee Benefits Distribution Department PT
Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Karjadi Pranoto, dari produk DPLK
reguler, Manulife menghimpun dana sebesar Rp 6,3 triliun. Sementara dari
produk MPP Plus dan Health Insurance, masing-masing sebesar Rp 1,9
triliun dan Rp 330 miliar.Dalam kurun waktu setahun ke depan, perusahaan berharap bisa menghimpun dana lebih tinggi melalui tambahan portofolio, yakni dengan meluncurkan DPLK-PPUKP (Dana Pensiun Lembaga Keuangan – Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon).
“Dari DPLK-PPUKP kami targetkan di waktu setahun ke depan bisa terhimpun premi sebesar 200 miliar secara nasional. Untuk Jawa Timur, kontribusinya diharapkan bisa mencapai 15 sampai 20 persen,” kata Karjadi di Surabaya, Kamis (7/11/2013).
DPLK-PPUKP dirancang untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan akan program pesangon bagi karyawan. Produk ini membidik perusahaan-perusahaan yang ingin memberikan hak pensiun bagi karyawannya secara lump sum (bersamaan), sebagai alternatif pembayaran hak pensiun secara reguler atau bulanan yang telah dicakup oleh produk DPLK Reguler.
“Bagi perusahaan, produk ini bermanfaat sekali karena memungkinkan mereka untuk mengelola arus kas di masa depan yang berkaitan dengan pendanaan pesangon. Dengan demikian saat perusahaan membayar pensiun karyawan, cash flow mereka tidak terganggu,” imbuhnya.
Baarnb Yosia, Senior Sales Manager Employee Benefits Distribution Manulife menambahkan, produk ini diluncurkan jelang akhir tahun. Meski demikian, ada optimisme DPLK-PPUKP akan menjaring banyak dana di awal peluncuran.
“Kuartal keempat atau sekitar November sampai Desember ini, biasanya perusahaan-perusahaan melakukan planning pencadangan pesangon,” ujar Baarnb. (Eben Haezer Panca)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar